Inilah 6 Cara Berinvestasi di Saham Asing

Inilah 6 Cara Berinvestasi di Saham Asing

Inilah 6 Cara Berinvestasi di Saham Asing – Peluang investasi saat ini tidak terikat oleh geografi. Jika Anda tertarik dengan negara berkembang dan pertumbuhan pesat di pasar di seluruh dunia, Anda mungkin ingin berinvestasi di beberapa negara tersebut.

Bagi banyak investor, membeli saham asing memungkinkan mereka melakukan diversifikasi dengan menyebarkan risikonya, selain memberi mereka eksposur terhadap pertumbuhan ekonomi lain. Banyak penasihat keuangan menganggap saham asing sebagai tambahan yang sehat untuk portofolio investasi. Mereka merekomendasikan alokasi 5% hingga 10% untuk investor konservatif, dan hingga 25% untuk investor agresif.

Risiko Investasi Asing

Investasi internasional, bagaimanapun, memiliki sisi lain. Dalam hal volatilitas, pasar negara berkembang secara umum dianggap lebih berisiko. Mereka dapat mengalami perubahan dramatis dalam nilai pasar, dan dalam beberapa kasus, risiko politik tiba-tiba dapat merusak perekonomian suatu negara. Selain itu, perlu dicatat bahwa pasar luar negeri dapat diatur lebih sedikit daripada di A.S., meningkatkan risiko manipulasi atau penipuan. slot88

Investor saat ini memiliki akses luar biasa ke berita global 24 jam, namun ada juga risiko informasi yang tidak memadai dari pasar yang seringkali berjarak ribuan mil jauhnya. Ini dapat membatasi kemampuan investor untuk menafsirkan atau memahami peristiwa.

Terakhir, ada risiko mata uang yang berasal dari perubahan nilai tukar terhadap mata uang dalam negeri investor. Tentu saja, mata uang bergerak dua arah dan juga bisa menguntungkan investor.

Jika Anda siap untuk peluang dan risiko investasi internasional, ada enam cara untuk mendapatkan eksposur ke pertumbuhan di luar A.S.

1. American Depository Receipts (ADRs)

Tanda terima penyimpanan Amerika (ADR) adalah cara mudah untuk membeli saham asing. Perusahaan asing menggunakan ADR untuk membangun kehadiran di pasar AS dan terkadang mengumpulkan modal. Salah satu contohnya adalah raksasa e-commerce China Alibaba (BABA), yang mengumpulkan $ 25 miliar pada tahun 2014 (yang saat itu merupakan penawaran umum perdana terbesar) dan mendaftarkan ADR-nya di New York Stock Exchange (NYSE).

ADR dapat berupa ADR bersponsor atau ADR tanpa sponsor dan memiliki tiga tingkatan.

– ADR Level 1 dapat digunakan untuk membangun keberadaan perdagangan di A.S., tetapi tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan modal. Karena tidak disponsori, mereka hanya dapat berdagang over-the-counter (OTC).

– ADR Level 2 dapat digunakan untuk membangun keberadaan perdagangan di bursa nasional seperti NYSE, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan modal.

– ADR Level 3 dapat terdaftar di bursa nasional selain digunakan untuk mengumpulkan modal.

Setiap ADR yang dikeluarkan oleh perusahaan asing mewakili saham yang mendasarinya, atau jumlah saham yang mendasarinya. Misalnya, satu ADR Grup Vodafone (VOD) mewakili 10 saham yang mendasarinya, sedangkan ADR Sony Corp (SNE) mewakili yang mendasari dengan dasar 1: 1.

ADR ini terdaftar, diperdagangkan, dan diselesaikan seperti saham perusahaan domestik AS. Itu membuat mereka menjadi cara yang nyaman bagi investor rata-rata untuk memegang saham asing.

2. Global Depository Receipts (GDRs)

Tanda terima penyimpanan global (GDR) adalah jenis lain dari tanda terima penyimpanan. Bank penyimpanan menerbitkan saham perusahaan asing di pasar internasional, biasanya di Eropa, dan menyediakannya bagi investor di dalam dan di luar AS. Banyak GDR dalam mata uang dolar AS, meskipun beberapa dalam mata uang euro atau pound Inggris. Mereka biasanya diperdagangkan, dibersihkan, dan diselesaikan dengan cara yang sama seperti saham domestik.

GDR dapat ditemukan di Bursa Efek London dan Bursa Efek Luxembourg, serta di bursa di Singapura, Frankfurt, dan Dubai. GDR biasanya ditempatkan dengan investor institusional dalam penawaran pribadi sebelum perdagangan publik.

3. Investasi Asing Langsung

Ada dua cara bagi investor untuk membeli saham asing secara langsung. Anda dapat membuka akun global dengan broker di negara asal Anda, seperti Fidelity, E * TRADE, Charles Schwab, dan Interactive Brokers. Pilihan lainnya adalah membuka akun dengan broker lokal di negara target. Misalnya, platform perdagangan MONEX BOOM yang berbasis di Hong Kong memberi investor akses ke saham Hong Kong selain 11 pasar lainnya.

Pergi langsung tidak cocok untuk investor biasa. Ada biaya tambahan, implikasi pajak, kebutuhan dukungan teknis, kebutuhan penelitian, konversi mata uang, dan faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Singkatnya, hanya investor aktif dan serius yang boleh berpartisipasi dalam investasi asing langsung.

Investor juga perlu waspada terhadap broker penipu yang tidak terdaftar pada regulator di pasar mereka, seperti Securities and Exchange Commission (SEC) di AS.

4. Reksa Dana Global

Investor yang ingin menjelajahi pasar global — tetapi tidak ingin repot — dapat memilih reksa dana yang berfokus pada ekuitas internasional. Kesederhanaan adalah salah satu dari beberapa keunggulan reksa dana.

Reksa dana yang berfokus pada internasional hadir dalam berbagai rasa, dari agresif hingga konservatif. Mereka bisa menjadi wilayah atau negara tertentu. Mereka bisa menjadi dana yang dikelola secara aktif atau dana indeks pasif yang melacak indeks saham luar negeri. Tetapi hati-hati dengan biaya: Reksa dana yang berfokus secara global dapat memiliki biaya dan biaya yang lebih tinggi daripada mitra domestik mereka.

5. Dana yang Diperdagangkan di Bursa (ETF)

Dana yang diperdagangkan di bursa internasional menawarkan cara yang nyaman bagi investor untuk mengakses pasar luar negeri. Memilih dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang tepat bisa lebih sederhana daripada membangun portofolio saham sendiri.

Beberapa ETF memberikan eksposur ke banyak pasar, sementara yang lain fokus pada satu negara. Dana ini mencakup sejumlah kategori investasi seperti kapitalisasi pasar, wilayah geografis, gaya investasi, dan sektor.

Penyedia ETF terkemuka termasuk iShares by BlackRock, State Street Global Advisors, Vanguard, FlexShares, Charles Schwab, Direxion, First Trust, Guggenheim Investments, Invesco, WisdomTree, dan VanEck. Sebelum membeli ETF internasional, investor harus mempertimbangkan biaya dan ongkos, likuiditas, volume perdagangan, masalah pajak, dan kepemilikan portofolio.

6. Perusahaan Multinasional (MNC)

Investor yang tidak nyaman membeli saham asing secara langsung, dan bahkan mereka yang waspada terhadap ADR atau reksa dana, dapat mencari perusahaan dalam negeri yang memperoleh porsi penjualan yang signifikan dari luar negeri.

Perusahaan multinasional (MNC) paling cocok untuk tujuan ini. Ini bisa berarti membeli The Coca-Cola Company (KO) atau McDonald’s (MCD), yang keduanya menghasilkan sebagian besar pendapatan dari operasi global. Ini adalah pendekatan pintu belakang dan tidak memberikan diversifikasi internasional yang sebenarnya, meskipun hal itu memberikan eksposur internasional kepada investor.

Garis bawah

Pengetahuan tentang kondisi politik dan ekonomi di negara tempat Anda berinvestasi sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi keuntungan Anda. Seperti biasa, investor harus fokus pada tujuan investasi, biaya, dan pengembalian prospektif mereka, menyeimbangkan faktor-faktor tersebut dengan toleransi risiko mereka.